Marosnews.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros kembali mengadakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Desa Wisata untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi pengelola desa wisata di maros.

Kegiatan tersebut di laksanakan di Hotel Grand Town Kecamatan Mandai Maros, senin 06/09/2021.

Sekitar 40 orang perwakilan pengelola desa wisata, Gempi ( generasi pesona indonesia), Pokdarwis ( kelompok sadar wisata) dan Dara Daeng Maros hadir mengikuti pelatihan tersebut.

Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam hadir langsung membuka kegiatan sekaligus memberikan materi kepada para peserta pelatihan.

Saat menjadi narasumber Bupati Maros mengatakan, Dilihat dari kondisi geografis maros kaya akan tempat pariwisata ada air terjun, gunung, sungai dan goa yang indah, dan juga dari kondisi latar belakang budayanya.

Baca juga : Tinjau Pra TMMD, Bupati Maros dan Dandim Maros Gunakan Motor Trail

Dengan kekayaan potensi pariwisata itu, dibutuhkan pengelola desa wisata yang profesional, handal dan mempunyai sumber daya manusia yang mumpuni, sehingga wisatawan yang berkunjung merasa nyaman dan terlayani dengan baik, jelasnya.

“Dengan besarnya potensi pariwisata Kabupaten Maros maka diperlukan keseriusan dalam pembangunan sektor pariwisata, dan pelatihan saat ini adalah bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata,” tutur Chaidir Syam.

Ia menambahkan, pengelola desa wisata nantinya dituntut memiliki penguasaan terhadap bahasa serta pengetahuan yang luas berkaitan dengan kepariwisataan. Dan beliau berharap, melalui pelatihan ini akan menghasilkan sumber daya manusia pariwisata yang berkapabilitas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya dalam mengelola desa wisata.

Namun tantangan saat ini lanjut Bupati Maros adalah belum selesainya wabah pendemi Covid-19. Pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan dan pembatasan event untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan kunjungan wisatawan secara drastis.

“Oleh karena itu kita harus segera berbenah dan beradaptasi dengan menyelenggarakan pariwisata yang sesuai dengan kondisi saat ini dan tentukan memberikan kepastian keamanan dan kesehatan kepada wisatawan, berbagai upaya percepatan pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dan mengembangkan potensi lokal, salah satunya adalah pengembangan desa wisata,” Jelas Chaidir Syam.

Baca juga : Pemerintah Kabupaten Maros Akan Bangun Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Camba, ini Lokasinya

Bupati menambahkan, dalam rangka percepatan pengembangan desa wisata dan recovery ekonomi, Pemerintah Kabupaten Maros telah menetapkan 25 desa wisata yang tersebar di 14 kecamatan.

Kabupaten Maros adalah salah satu Kabupaten yang mempunyai desa wisata yang terbanyak di Sulsel, salah satunya Rammang-rammang yang masuk 100 besar terbaik se Indonesia versi Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang di selenggarakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Mari kita dukung bersama semoga ini merupakan awal kebangkitan pariwisata desa yang ada di Maros,” Tutup Bupati Maros.